ONEBET SPORT - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) secara resmi menunjuk pelatih asal Skotlandia, Simon McMenemy, sebagai pelatih timnas senior. Ia akan membesut skuat Garuda selama dua tahun.
Nama Simon memang sudah santer dikabarkan akan menjadi juru taktik skuat Merah Putih. Ia dianggap pantas mengisi kursi panas pelatih timnas karena kualitasnya yang sudah tak diragukan lagi.
Bagi publik sepak bola Indonesia, pelatih berusia 41 tahun tersebut tentu sudah tak asing lagi. Ia sudah malang-melintang di kancah sepak bola nasional. Tercatat ia pernah menangani, Mitra Kukar, Pelita Bandung Raya, dan Bhayangkara FC. Dengan segudang pengalaman yang dimilikinya, wajar jika pencinta sepakbola Tanah Air menaruh harapan di pundaknya. Agen Domino 99 Terpercaya
Fakta menarik apa saja yang dimiliki pelatih anyar timnas Indonesia ini?
1. Lulusan sarjana ilmu olahraga
Kemampuan Simon McMenemy sebagai juru taktik tak cuma didukung oleh lisensi kepelatihan yang ia miliki saja, tapi juga dibantu dengan kemampuan akademiknya di bidang olahraga. Tercatat, Simon merupakan seorang sarjana olahraga lulusan De Montford University, Inggris. Wajar jika kemampuan ilmu keolahragaannya sangat membantu dalam perjalan kariernya sebagai pelatih.
Tak pelak, hal itu membuatnya dikenal sebagai pelatih yang cerdas. Ia mampu meracik sebuah tim yang dianggap biasa saja, menjadi sebuah tim yang diperhitungkan. Secara taktik pun ia sangat cerdik, terbukti dirinya tak terpaku pada satu formasi saja kala membesut Bhayangkara FC, sebab seringkali berganti menggunakan 4-2-2/4-3-1-2/4-1-4-1 tergantung lawan yang dihadapi.
2. Pernah membawa Filipina jadi kekuatan baru di Asia Tenggara
Di medio 2010, Simon tercatat pernah menjadi pelatih kepala timnas Filipina. Ia mampu menjadi pelatih mengejutkan pada ajang Piala AFF 2010 yang digelar di Indonesia dan Vietnam. Saat itu, dirinya mampu membawa Filipina melangkah hingga babak semifinal untuk pertama kalinya di turnamen tersebut.
Tak hanya itu, ia juga bisa membawa Filipina jadi kekuatan menakutkan di sepak bola Asia Tenggara. Kala itu ia mengandalakan pemain-pemain keturunan yang memiliki kualitas sangat baik, sebut saja Phil dan James Younghusband, serta penjaga gawang Cardiff City, Neil Etheridge. Simon mampu mengantarkan Filipina naik peringkat di daftar FIFA dari 164 menjadi 150 dunia. Dan itu ia dapatkan hanya dalam kurun waktu satu semester saja. DOMINO QQ
3. Prestasi di klub tak kalah mentereng
Petualangan Simon menjadi pelatih klub adalah saat menangani tim liga Vietnam, Dong Tam Long An. Ia disana mengemban dua jabatan sebagai pelatih kepala dan diektur teknik klub. Total, hanya setahun saja ia menghabiskan waktunya di sana.
Setelahnya, ia baru memulai kariernya di Indonesia saat tahun 2011. Hanya, dirinya tak langsung membawa klubnya (Mitra Kukar dan Pelita Bandung Raya) berprestasi. Ia terlihat masih kesulitan beradaptasi dan lantas pergi dari hiruk-pikuk kompetisi di Indonesia.
Namun, tahun 2017 Simon kembali. Ia kali ini membesut Bhayangkara FC di Liga 1 dan langsung mempersembahkan gelar juara bagi timnya. Pasca-juara pun ia masih bisa membawa timnya tampil stabil di kompetisi kasta tertinggi se-Indonesia tersebut, sebab buktinya The Young Warriors mampu bertengger di posisi tiga klasemen akhir.
4. Jadi pelatih terbaik Asia Tenggara 2017
Prestasinya bersama Bhayangkara FC saat tampil di Liga 1 edisi 2017 membuat namanya jadi perhatian publik sepak bola Asia Tenggara. Tak pelak, ia diganjar penghargaan individu sebagai pelatih terbaik versi FourFourTwo di tahun itu.
Ia dinilai mampu membawa tim yang tak diunggulkan untuk bersaing dan menumbangkan klub raksasa macam Persipura Jayapura, PSM Makassar, Persija Jakarta, dan Persib Bandung.
5. Andal soal urusan orbitkan pemain muda
Simon juga dikenal sebagai pelatih yang sering mengandalkan daun muda. Tak salah jika ia sering mengorbitkan pemain-pemain yang namanya masih belum dikenal.
Saat bersama Filipina misalnya, ia mampu mengorbitkan Younghusband bersaudara, Etheridge, atau Simon Greatwich. Sedangkan untuk di Indonesia, ia menelurkan pemain muda macam, Awan Setho, Alsan Sanda, TM Ichsan, Sani Rizki Fauzi, dan lain-lain.
Selain itu, kemampuan Simon di ruang ganti sepertinya bisa memadukan pemain senior dan junio di ruang ganti. Hal itu juga kemungkinan akan dia gunakan saat menangani timnas Indonesia. Luar biasa bukan kemampuan pelatih timnas Indonesia berpaspor Skotlandia tersebut?
Blogger Comment
Facebook Comment