ONEBET SPORT - Pada tahun 2018 kemarin, pemain sekaligus kapten Ajax Amsterdam, Matthijs de Ligt, dinobatkan sebagai peraih Golden Boy Award 2018. Ia menyingkirkan nama-nama berbakat lain seperti Justin Kluivert, Trent Alexander-Arnold, Vinicius Junior, dan Patrick Cutrone.
Golden Boy Award sendiri merupakan penghargaan yang digagas media Italia, Tuttosport. Anugerah tahunan ini diberikan kepada pemain U-21 yang dinilai paling bersinar di kompetisi Eropa.
Umumnya, peraih Golden Boy Award memiliki karier yang cemerlang ketika beranjak dewasa. Sebut saja Wayne Rooney, Lionel Messi, Cesc Fabregas, Sergio Aguero, hingga Paul Pogba.
Sayangnya, tidak selamanya pemenang Golden Boy Award mampu mempertahankan performa mereka. Berikut peraih Golden Boy Award yang cenderung mengalami kemerosotan performa dan karier di lapangan hijau. Agen Domino 99 Terpercaya
1. Rafael van der Vaart
Van der Vaart memulai kariernya di akademi Ajax dan langsung menembus tim utama ketika masih berusia 17 tahun. Sayangnya, setelah memenangkan penghargaan Golden Boy Award pertama pada 2003, pria Belanda ini tidak benar-benar melakukan hal yang berkesan di sepakbola dunia.
Ia terbilang gagal ketika merumput bersama Real Madrid. Pamor Van der Vaart pun mudah disalip oleh rekan-rekan Belanda dari generasinya seperti Arjen Robben, Robin van Persie, dan Wesley Sneijder.
Selama 18 tahun merumput, ia hanya mengecap dua gelar Eredivisie, KNVB Cup, dua UEFA Intertoto Cup, dan Supercopa de Espana. Dan, pada akhir 2018 kemarin, van der Vaart memutuskan gantung sepatu karena cedera yang tidak kunjung sembuh.
2. Anderson
Anderson meraih gelar Golden Boy Award pada tahun 2008 ketika ia berseragam Manchester United. Ia sendiri didatangkan Alex Ferguson pada tahun 2007 dari Porto dengan mahar 20 juta poundsterling.
Sayangnya, setelah dinobatkan sebagai pemain muda terbaik se-Eropa, performa pria Brazil ini malah cenderung menurun. Cedera dan kebiasaan clubbing membuat Anderson gagal menunjukkan permainan terbaiknya dan hanya menjadi cadangan MU. Alhasil, ia pun akhirnya pulang kampung membela Internacional pada 2015. DOMINO QQ
3. Alexandre Pato
Ketika didatangkan AC Milan pada pertengahan musim 2007/2008, Pato menunjukkan penampilan yang menjanjikan. Dengan 18 gol dalam 42 partai di semua kompetisi, pemain Brazil ini lantas memenangkan penghargaan Golden Boy dan Pemain Muda Terbaik Serie A pada tahun 2009.
Sebenarnya, Si Bebek, demikian julukannya, punya segudang senjata untuk menjadi striker tajam. Ia memiliki kecepatan, trik olah bola, serta finishing yang mematikan.
Sayangnya, karier Pato di lapangan hijau dihancurkan oleh cedera kambuhan. Meski sempat membela beberapa klub seperti Corinthians, Chelsea, maupun Villarreal, ia gagal menunjukkan performa dan ketajamannya seperti ketika masih berusia belia.
4. Mario Balotelli
Pemain yang terkenal bengal ini menerima Golden Boy Award pada tahun 2010. Ia sebenarnya masih bisa mempertahankan performa hingga tahun 2012, ketika mengantarkan Manchester City merengkuh trofi Premier League dan membawa Italia lolos final Euro 2012. Setelah itu, semuanya berubah drastis.
Balotelli kehilangan posisi striker utama di Manchester Biru, dan tak lama kemudian di Italia. Ia bahkan hanya mencetak satu gol dalam 16 partai ketika bermain untuk Liverpool. Saat ini, Super Mario sedang berjuang mengembalikan pamornya bersama Nice di Ligue 1. BANDAR Q
5. Mario Gotze
Setelah Balotelli, giliran pemain asal Jerman ini yang mengecap Golden Boy Award pada tahun 2011. Ketika meraih gelar ini, Gotze masih memperkuat Borussia Dortmund. Sayangnya, saat memutuskan hijrah ke Bayern Munchen pada 2013, karier Gotze ternyata bisa dibilang merosot.
Meski menjadi penentu kemenangan Jerman atas Argentina pada final World Cup 2014, namun Gotze bukan pilihan utama di FC Hollywood. Bahkan, dilansir Sportskeeda, pada musim 2014/2015, ia adalah pemain terburuk kedua di Bundesliga, di bawah Rafael van der Vaart.
Saat ini, di Dortmund, Gotze berusaha mengembalikan performa terbaiknya. Mengingat usianya yang masih muda, 26 tahun, belum terlambat bagi gelandang serang ini untuk bangkit.
Blogger Comment
Facebook Comment