ONEBET SPORT - Penyerang Barcelona, Luis Suarez, banyak menerima hujatan karena perayaan golnya ke gawang Liverpool yang berlebihan dalam leg pertama semifinal Liga Champions. Namun, mantan striker The Reds ini menunjukkan kelasnya seusai pertandingan Liverpool kontra Barcelona di leg kedua semifinal Liga Champions yang digelar di Anfield, Rabu (8/5/2019) dini hari WIB.
Jauh ke belakang, striker asal Uruguay ini pernah hampir membantu The Reds memenangi gelar juara Premier League pada musim 2013-2014. Meski hanya 3.5 tahun di Liverpool, Suarez cukup spesial sebab El Pistolero mencetak 82 gol dalam 133 penampilan untuk Liverpool.
Jadi tak berlebihan jika hujatan demi hujatan harus diterimanya saat melakukan selebrasi gol ke gawang liverpool secara berlebihan di leg pertama semifinal Liga Champions di Camp Nou pada Kamis (2/5/2019) dini hari WIB.Agen Domino 99 Terpercaya
Suarez meluncur dengan kedua lututnya di atas rumput lapangan dan merentangkan kedua tangan. Menanggapi hal ini, Suarez bahkan sempat sesumbar jika dirinya mencetak gol di Anfield maka dirinya tak akan melakukan perayaan.
"Jika saya mencetak gol melawan Liverpool, saya tidak akan merayakannya seperti saya tidak merayakan gol di Belanda (ketika Ajax melawan Groningen)," kata Luis Suarez seperti dilansir dari Guardian.
Kekesalan penggemar Liverpool kian menjadi saat pemain berusia 33 tahun ini melukai Andrew Robertson hingga pemain asal Skotlandia tersebut tak bisa melanjutkan pertandingan. Namun, di balik semua kontroversi yang terjadi, Suarez tetap disebut sebagai pria yang jantan.
Dilansir dari Express.co.uk, mantan jurnalis LFCTV yang kini bekerja di beIN Sports, Matthew Critchley, mengatakan Suarez memberikan selamat kepada mantan rekan timnya setelah Barcelona dihajar dengan skor telak 0-4.
"Sepatah kata tentang Suarez. Menghabiskan waktu di terowongan setelah pertandingan berbicara dengan mantan rekan dan teman. Memberikan selamat kepada mereka," kata Critchley.
Bukan hanya itu, Critchley juga memuji Luis Suarez dengan menyebutnya pria yang jantan karena mau menerima kekalahan timnya dengan lapang dada. "Dia adalah pria yang jantan karena berani melakukan hal tersebut meski tengah berada di bawah tekanan," tutupnya.
Blogger Comment
Facebook Comment