ONEBET SPORT - Pengamat MotoGP Carlo Pernat menilai Marc Marquez seharusnya didiskualifikasi di balapan berikutnya. Menyusul aksi brutalnya pada Valentino Rossi di Argentina.
Pebalap Honda Repsol itu menjalani balapan horor di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Senin (9/4/2018) dinihari WIB. Setelah melawan arah demi menghidupkan kembali motornya yang sempat mogok jelang start, Marquez juga terlibat insiden serius dengan dua pebalap lainnya.
Pertama, juara dunia enam kali itu menyeruduk Aleix Espargaro, meski pebalap Aprilia itu masih bisa mengendalikan motornya. Namun, kejadian di penghujung balapan dengan rival beratnya, Rossi, menjadi puncaknya.Agen Domino 99 Terpercaya
Marquez memaksa untuk menyalip dari sisi dalam pebalap Yamaha itu. Keduanya lantas sentuhan dan sama-sama melebar. Namun, malangnya, Rossi kemudian jatuh setelah motornya menyentuh pinggir lintasan yang berumput. Dia pun mesti finis 19, di belakang Marquez setelah mendapatkan hukuman penalti 30 detik.
Pernat merasa hukuman Marquez tidak cukup. Eks pebalap Loris Capirossi didiskualifikasi di balapan berikutnya setelah menyenggol Marcellino Lucchi sampai jatuh tak lama setelah start seri Italia kelas 250cc pada 1999. Marquez dinilainya layak diganjar hukuman serupa.
"Marquez kesurupan, Anda tidak bisa memahami apa yang dia coba lakukan. Dia menyenggol Aleix Espargaro dan hanya turun satu posisi. Kemudian 'pemanisnya' adalah manuver gila dan tidak benar pada Rossi, yang menyebabkan pebalap yang disebut terakhir jatuh. Mereka menghukum Marquez dengan penalti 30 detik, tapi siapa yang memberi poin kepada Valentino?," kata Pernat di GPOne.
"Benar-benar sebuah kelakuan yang memalukan. Sekarang Marc dimusuhi semua orang dan mereka takut disenggol olehnya. Dia tidak bisa melakukan segalanya yang dia sukai. Dorna seharusnya mendiskualifikasi dia untuk satu balapan dan kalau tidak, kejadian ini akan terus membayangi sisa kompetisi musim ini," jelas dia.Domino99
"Saya ingat ketika Capirossi didiskualifikasi dari balapan Barcelona setelah insiden dengan Lucchi di Mugello. Tapi kejadian di Rio Hondo lebih buruk. Marc seharusnya merenung, tidak bisa sesuka dia, karena ini salah," sembur pria yang juga memanajeri Andrea Iannone itu.
"Keputusan-keputusan sudah dibuat selama balapan. Marc tidak seharusnya start. Startnya balapan juga konyol, apa yang mereka perlukan adalah keputusan untuk menunda start selama lima menit. Sesuatu mesti diubah di dalam pengarah balapan, mereka butuh orang-orang yang mahir. Ini sudah menjadi masalah di Malaysia 2015, seperti yang saya katakan sebelumnya. Pengarah balapan adalah budak-budak Rossi dan Marquez, terutama Marc. Dia seharusnya didiskualifikasi untuk aksinya, karena apa yang terjadi di antara dia dengan Vale benar-benar tidak bisa dibayangkan."
Blogger Comment
Facebook Comment